Wednesday, December 16, 2015

Sepatu "Ajaib" Penghasil Energi



Sempat perhatikan anak-anak yg menggunakan sepatu yg menyala waktu beliau melangkah? Nah itulah kebenaran jika langkahmu mampu membuahkan energi. Sangat Disayangkan terhadap orang dewasa, energi yg diciptakan oleh aksi terjadi itu tak dipakai. Padahal umumnya seseorang berlangsung kira kira 216 juta langkah sepanjang hidupnya.

Satu Orang penemu bernama Laurence Kemball-Cook mengharapkan dapat membawa energi yg hilang di dua titik kontak : sepatu & lantai. Kepada 2009, Kemball-Cook mendirikan Pavegen, suatu perusahaan yg ubin-ubin lantainya mampu menangkap energi dari langkah kaki. Technologi ini memakai tekanan buat membawa sepersekian energi yg tercipta waktu satu orang menginjak ubin.

Ubin-ubin tersebut sudah dipasang di lebih dari 100 proyek di semua dunia, termasuk juga di stadion sepakbola di Rio de Janeiro & suatu terminal di Bandara Heathrow. Energi yg didapat disimpan dalam baterai-baterai di dalam ubin, yg seterusnya sanggup diperlukan utk mendayai pencahayaan, iklan, & solusi pencari-jalan, yg memandu orang di satu buah lingkungan via panah-panah penunjuk.

Saat Ini Kemball-Cook & tim R&D-nya mengalihkan perhatiannya terhadap sepatu. Mereka mau dapat mengaplikasikan prinsip sama yg dipakainya di ubin sbg trick buat mengendalikan energi pribadi. “Idenya ialah bahwa sumber energi dapat siap sedia bagi pemakai sepatu,” kata Kemball-Cook.

Kemball-Cook telah membicarakan idenya dgn para pembuat sepatu penting seperti Nike & Reebok menyangkut macam mana technologi dapat ditanamkan dalam product konsumer. “Kamu sanggup berlangsung ke ruangan kerja & isi daya ponselmu di jalan. Tak usah menunggu utk memanfaatkan charger di hunian. Para pelari sanggup isikan pemutar musiknya kala jogging,” ungkapnya.

Tehnologi Pavegen menghasikan energi kala satu buah langkah kaki menekan satu dari tidak sedikit ubin perusahaan (hingga 7 watt terhadap arus DC 12 volt, pass utk menyalakan suatu lampu LED penerang jalan lebih kurang 30 detik). Biar tak terasa seperti terjadi di atas permukaan seperti spons, ubin cuma turun lima mili meter. Dampak yg dinamakan piezoelectric ini mencakup kumparan tembaga & pesona, yg susunannya dirahasiakan.

Satu Buah sepatu bakal memakai system mirip. Ini berlainan bersama yg telah diterapkan L.A.Gear terhadap sepatu anak-anak yg sanggup menyala, yg memakai bahan kimia merkuri buat membuat jalinan listrik tiap-tiap kali pemakai sepatu melangkah.

Menurut Kemball-Cook, system berbasis sepatu bakal dapat dengan cara nirkabel mengawasi langkah-langkah pemakai sepatu, melacak pola berlangsung tidak dengan kedatangan suatu jam pintar (smart watch) atau piranti sejenis. Stasiun kereta The Saint-Omer di Perancis bidang utara yaitu satu dari lebih 100 instalasi ubin pengendali energi Pavegen.

Sebenarnya, prinsip ini sempat diteliti oleh departmen militer AS. Mereka sudah mengujikan pemakaian gelang lutut atletik buat menangkap & menaruh energi. Tapi technologi ini terlampaui berat & merepotkan bagi pemakaian konsumer.

Penemu lain sedang mengerjakan solusi utk menangkap energi pribadi lewat kiat yg kece. Tejas Shastry & dua mahasiswa Ph.D yang lain – Alex Smith & Mike Geier – belum lama ini mengenalkan AMPY. Piranti yg dimasukkan dalam saku pakaian ini menangkap & menaruh energi kinetik yg dihasilkan oleh aktivitas ambien. Penggunaan telpon pintar sewaktu satu jam contohnya, setara dgn 5000 langkah kaki.

Technologi Pavegen dapat jauh lebih efisien, namun ada masalah spesifik yg mesti diatasi mereka. “Teknologi ini butuh sesuatu yg lebih mungil & lebih mudah, namun mesti sanggup menahan tekanan dari langkah kaki kepada laju yg lebih tinggi di bandingkan kebanyakan,” kata Kemball-Cook. “Pada ubin kami, tehnologi ini diamankan dalam suatu kontainer & ubin, tapi terhadap sepatu jaraknya jadi jauh lebih dekat.”

Baca juga Ini Dia Sepatu Terlaris Di Harbolnas

Tantangan sebenarnya ialah macam mana mengoptimalkan output energi. Kepada sepatu, efisiensi pula mesti diimbangi dgn ukuran & anggaran. & gimana tepatnya mentransfer energi dari sepatu ke telephone seluler tetap jadi pertanyaan.

diluar itu ada masalah kenyamanan. Orang mau dua elemen sederhana dari alas kakinya : kenyamanan & fungsi. Menjadi butuh tehnologi yg sanggup mengakomodir ke-2 perihal ini. Pasti saja sepatu tadi pun mesti kelihatan keren.

No comments:

Post a Comment